
Rumah adat Aceh bernama rumah Krong Bade. Terkadang rumah ini juga disebut dengan nama Rumoh Aceh. Krong Bade adalah sebuah rumah panggung dengan tangga yang terletak dibagian depan. Material penyusunnya hampir 100% berasal dari kayu. Adapun dalam proses pengerjaannya, rumah ini tidak dilakukan secara sembarangan. Beragam ritual, mulai dari pemilihan hari baik, upacara kenduri, dan pemilihan material dilakukan untuk mendapatkan rumah yang nyaman untuk ditinggali.
Bagi masyarakat Aceh, selain berfungsi sebagai alat pemenuhan kebutuhan papan, rumah Krong Bade juga memiliki fungsi sebagai identitas budaya. Kendati begitu, saat ini kita akan semakin jarang menemukan rumah adat ini saat berkunjung ke Aceh. Selain karena biaya pembuatannya yang lebih mahal dibandingkan rumah modern, biaya perawatan rumah ini pun terbilang cukup besar.
Rumah adat Sumatera Utara bernama Rumah Bolon. Rumah adat khas suku Batak ini dulunya adalah tempat tinggal 13 raja yang berkuasa di Sumatera Utara. Adapun bila dirunut dari gaya arsitekturnya, rumah bolon terdiri atas beragam jenis. Ada rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Toba, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Pakpak, rumah Bolon Mandailing, dan rumah Bolon Angkola. Jenis-jenis arsitektur rumah Bolon tersebut sangat dipengaruhi oleh kearifan dan kondisi alam Sumatera Utara yang begitu luas.
Bentuk Rumah Bolon sendiri sama seperti rumah adat Sumatera lainnya, yaitu berwujud rumah panggung dengan tangga di bagian depannya. Yang unik, jika dilihat dari atas rumah bolon akan membentuk segi empat. Bentuk inilah yang menjadi ciri khas dari setiap jenis rumah Bolon.
3. Rumah Adat Riau
Rumah adat Riau bernama Rumah Adat Selaso Jatuh Kembar atau Balai Selaso Jatuh. Sesuai namanya, rumah adat ini bukanlah diperuntukan sebagai tempat tinggal bagi masyarakat Melayu Riau. Ia lebih digunakan sebagai balai pertemuan bagi setiap tetua adat untuk melakukan musyawarah atau rapat-rapat adat.
Kendati bukan berfungsi rumah tinggal, rumah adat Selaso Jatuh Kembar tetaplah terbagi atas beberapa sekat ruangan. Ada ruangan tempat bersila (digunakan untuk pertemuan) yang berukuran lebih luas, ada dapur, dan ada kamar tidur.
4. Rumah Adat Sumatera Barat
Rumah adat Sumatera Barat bernama Rumah Gadang. Tidak banyak yang tahu bahwa rumah Gadang sebetulnya memiliki beberapa julukan dan sebutan lain, seperti Rumah Rumah Bagonjong, Rumah Baanjuang, dan Rumah Gadang.Kita tentu sudah tidak asing lagi dengan arsitektur dan bentuk rumah yang satu ini. Di setiap penjuru kota, kita dapat melihat gambar Rumah Gadang di setiap rumah makan khas Padang. Yang unik, rumah adat tradisional Minangkabau ini terletak di bagian atapnya yang menjulang seperti tanduk kerbau. Selain itu, motif geometris yang menghiasi dinding rumah adat ini juga tak kalah artistik.
5. Rumah Adat Kepulauan Riau
Rumah adat Kepulauan Riau bernama Rumah Belah Bubung. Dinamai demikian karena rumah ini memiliki atap atau bubungan yang terbelah menjadi 2 sama besar. Seperti kebanyakan rumah adat Melayu lainnya, rumah Belah Bubung juga memiliki wujud rumah panggung dengan tangga tepat berada di bagian depannya.
Adapun bila dirunut lebih mendalam, rumah Belah Bubung sejatinya memiliki beberapa jenis lain berdasarkan bentuk dari atapnya. Ada rumah atap layar (disebut juga ampar labu, atap bagian bawah ditambah dengan atap lain), rumah lipat pandan (atapnya curam), rumah lipat kajang (atapnya agak datar), rumah perabung panjang (perabung atapnya sejajar jalan raya), dan rumah perabung melintang (perabung atapnya tidak sejajar jalan raya).
6. Rumah Adat Kepulauan Bangka Belitung
Yang unik, rumah adat satu ini terletak pada adanya sebuah beranda rumah yang cukup luas di bagian depannya. Beranda tersebut digunakan sebagai tempat menyambut tamu atau tempat bersantai saat sore hari. Selain itu, rumah Panggung khas Bangka Belitung juga dilengkapi dengan banyak sekali jendela yang mengatur sirkulasi udara yang masuk ke dalam rumah.
7. Rumah Adat Jambi
Secara sekilas, arsitektur dari rumah Kajang Leko dapat Anda perhatikan seperti pada gambar di samping.
8. Rumah Adat Sumatera Selatan
Rumah adat Sumatera Selatan bernama Rumah Limas. Dinamai demikian karena bentuk atap rumah ini memang tampak seperti sebuah limas. Dari segi arsitekturnya, rumah adat satu ini memiliki beberapa keunikan, salah satunya ia memiliki lantai yang bertingkat-tingkat. Adapun kebanyakan rumah limas memiliki luas lantai antara 400 sd 1.000 m2. Hampir semua bagian rumah ini dibuat dari bahan dasar kayu. Khusus untuk tiang biasanya hanya digunakan kayu ulin yang tahan air. Sementara dinding luar, lantai, dan pintu rumah digunakan kayu trembesu.Selain terdapat di Sumatera Utara, rumah Limas juga dapat ditemukan di beberapa daerah lain di Indonesia, termasuk bahkan terdapat di daerah Johor Malaysia. Di Johor sendiri, rumah dengan bentuk seperti ini dinamai rumah Baju Kurung.
9. Rumah Adat Bengkulu
Rumah adat Bengkulu bernama Rumah Bubungan Lima. Rumah ini berbentuk panggung dengan dilengkapi banyak tiang penopang di bagian bawah lantainya. Material yang digunakan dalam proses pembuatan rumah ini hampir 100% berasal dari bahan kayu. Kayu yang digunakan dalam hal ini bukanlah sembarang kayu. Kayu yang dipilih hanyalah kayu-kayu yang kuat, tahan lama, dan tidak mudah lapuk, misalnya seperti kayu Medang Kemuning.Rumah Bubungan Lima sendiri terbagi atas 3 bagian utama, yaitu rumah bagian atas, rumah bagian tengah, dan rumah bagian bawah.
10. Rumah Adat Lampung
Rumah adat Lampung bernama Nuwou Sesat. Nama Nuwou Sesat sendiri berasal dari kata Nuwou yang berarti dan Sesat yang berarti . Sesuai namanya, rumah Nuwou Sesat bukanlah rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal. Rumah ini lebih digunakan sebagai tempat perkumpulan pengurus-pengurus adat dan warga (Purwatin). Kendati bukan merupakan rumah tinggal, Nuwou Sesat tetap terbagi atas beberapa ruangan dengan fungsi tertentu, di antaranya Pusiban (ruang tempat musyawarah), Gajah Merem (tempat Penyimbang beristirahat), Tetabuhan (tempat penyimpanan alat musik tradisional dan pakaian adat Lampung), dan Kebik tengah (tempat tidur untuk anak penyimbang).Seperti kebanyakan rumah adat Melayu lainnya, rumah Adat Lampung juga memiliki wujud rumah panggung dengan beberapa tiang yang menopang tegaknya bangunan.

No comments:
Post a Comment